Siapakah Dominikan

Dominikan adalah sebuah ordo religius yang didirikan Santo Dominikus pada abad ke-13 (1216) di Spanyol. Ordo Dominikan sering disebut juga Ordo Pewarta (Latin: Ordo Praedicatorum) yang disingkat OP.

Dominikan Awam

Dominikan Awam (dulu di kenal sebagai Ordo ketiga Dominikan) adalah kumpulan umat beriman, yang berpartisipasi dalam hidup kerohanian dan kerasulan Ordo Pewarta, dibawah bimbingan Persaudaraan Dominikan dan sesuai Anggaran Dasar yang telah disetujui Gereja.

Dominikan Awam Yogyakarta

Dominikan Awam (DA) Yogyakarta adalah komunitas awam yang berdomisili di kawasan Yogyakarta, yang rindu untuk menghidupi iman Katolik secara penuh melalui spiritualitas Santo Dominikus.

Persaudaraan DAY Resmi menjadi Chapter St. Martin de Porres

Dominikan Awam Yogyakarta (DAY) baru saja melalui tahapan penting dalam perkembangannya. Rabu, 17/1/2018

Kamis, 30 Juni 2016

Misa Penerimaan Postulan, Novis dan Pembaharuan Kaul DA Yogyakarta

Dominikan Awam Yogyakarta bersama Rm. Andreas Kurniawan, OP
Ucapan proficiat silih berganti diterima oleh 7 orang anggota komunitas Dominikan Awam (DA) Yogyakarta. Empat anggota memperbaharui kaul untuk jangka waktu satu tahun, satu anggota diterima sebagai novis, dan dua orang menjadi postulan. Ucapan proficiat juga diterima oleh anggota-anggota komunitas DA lainnya dan para suster yang sudah bahu membahu bekerja keras mempersiapkan acara dari awal hingga akhir. 

Acara misa penerimaan novis dan postulan serta pembaharuan kaul tersebut diadakan di ruang pertemuan di Biara St. Katarina, Jl. Pandega, Yogyakarta, (29/6). Sekitar 50 umat, termasuk para suster, Dominikan Awam dari Yogyakarta, Cirebon, Jakarta dan Surabaya serta beberapa keluarga DA Yogyakarta menghadiri misa itu. 

Sehari sebelumnya, Selasa (28/6) menjadi saat yang sibuk bagi seluruh anggota komunitas DA Yogyakarta. Berkumpul di biara St. Katarina, Suster Dominika, OP dan anggota DA Yogyakarta bahu membahu mempersiapkan tempat untuk misa penerimaan postulan, novis dan pembaharuan kaul. Tahun 2016 memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Misa penerimaan dan pembaharuan kaul tidak diadakan di kapel novisiat suster-suster Santo Dominikus di Baciro sehubungan dengan Triduum yang sedang dilaksanakan oleh para suster. 
 
Anggota Dominikan Awam Yogyakarta

Misa dimulai pukul 17.00 dipimpin oleh Rm. Andreas Kurniawan, OP. Dalam homilinya, Rm. Andreas mengisahkan kembali perjalanan jatuh bangun Santo Dominikus dalam membangun kongregasi sejak awal abad 13 hingga kini. “Dalam hidup seringkali kita menghadapi keadaan yang tidak sesuai dengan rencana. Lalu muncul rasa takut dan kuatir. Demikian juga yang dialami oleh Santo Dominikus. Perjalanan Santo Dominikus tidak mulus dalam mendirikan konggregasinya. Tetapi jika kita percaya pada terang Kristus, maka rasa takut akan sirna.”

Rm. Andreas menyebut bahwa sosok Santo Dominikus yang selalu ceria membuatnya mudah diterima di mana saja. Kesulitan-kesulitan pun satu demi satu bisa terselesaikan. Romo lalu mengingatkan bahwa hati yang sukacita akan terpancar melalui wajah yang juga penuh sukacita sehingga orang-orang di sekeliling bisa melihat sukacita yang sama.

Dalam sambutannya, Suster Anna Marie, OP menceritakan pengalamannya dalam pertemuan para suster Dominikan seluruh dunia, “Di situ diharapkan peran Dominikan Awam menjadi pasukan para suster Dominikan. Dari 87 negara ada beberapa negara yang merasakan sangat bersukacita berkat kehadiran para Dominikan Awam. Marilah kita semakin berkembang, semakin banyak. Bukan hanya mewartakan tentang Yesus saja tetapi juga memperlihatkan sikap dimana kita diutus bisa membawa sebuah kerahiman dan kebenaran untuk mewartakan kehidupan kita.“
Rm. Andreas bersama para suster OP dan Dominikan Awam
Selaku Koordinator Dominikan Awam Indonesia, Theo Atmadi, OP memberi pesan, "Suatu persaudaraan bukan hanya kenyataan sebagai saudara saja tetapi bagaimana kita memaknai persaudaraan itu baik dalam komunitas kita dalam Dominikan Awam, di komunitas Dominikan Indonesia dan juga dimana saja. Mari kita bersatu bersemangat untuk tetap menjalani spiritualitas dominikan dengan bimbingan romo dan para suster kita."

Rm. Andreas Kurniawan, OP berharap, spiritualitas Dominikan yang sudah diyakini dan diimani ini tidak berhenti di sini saja tetapi bisa diwariskan kepada orang-orang terdekat seperti sahabat dan keluarga. “Semoga semakin banyak anggota keluarga Dominikan, semakin kita bisa menunjukkan persaudaraan dan semakin bisa memberikan sumbangan yang luar biasa untuk gereja dan negara. Tuhan memberkati kita semua,“ pungkasnya. (pj)




Minggu, 19 Juni 2016

Rekoleksi Sehari Dominikan Awam Yogyakarta

Komitmen dan Kesetiaan itulah tema yang diambil dalam rekoleksi sehari yang diadakan bagi para anggota Dominikan Awam Yogyakarta, Jumat (17/6). Dengan diikuti sebanyak 14 peserta dan dipandu oleh Sr. Dominika, OP, acara berlangsung dari pagi pukul 9 hingga malam pukul 8 bertempat di Griya Notoharsono, Turi, Sleman.

Acara rutin yang diadakan setiap setahun sekali menjelang ikrar/janji setia ini biasanya digelar selama 3 hari. Namun untuk mengurangi beban anggaran karena tahun ini ada acara Retret Nasional Dominikan Awam di wilayah Yogyakarta yang diadakan pada bulan September mendatang, maka rekoleksi diadakan sehari tanpa mengurangi nilai-nilai rekoleksi.

Koordinator Dominikan Awan Yogyakarta, RB Adi Ismawan, OP mengatakan, “Tujuan acara rekoleksi ini adalah persiapan bagi anggota Dominikan Awam (DA) yang akan diterima menjadi anggota baru sebagai postulan, novis dan pengulangan janji setia bagi 7 anggota kaul kekal tanggal 29 Juni mendatang. Diharapkan kita diingatkan kembali akan tugas-tugas sebagai DA dan semakin memaknai hidup sebagai anggota sesuai ketentuan AD/ART Ordo Dominikan.”

Dalam presentasinya Sr. Dominika, OP menegaskan, “Kita harus memahami prioritas kewajiban sebagai anggota komunitas Dominikan Awam terlebih bagi anggota yang sudah mengikarkan janji setia. Karena tugas dalam komunitas DA sesungguhnya berada di bawah Sakramen sehingga seharusnya menjadi prioritas yang lebih diutamakan dari tugas pelayanan lainnya di gereja dan lingkungan.” Beliau juga menjelaskan, “Karena di bawah Sakramen maka tugas komunitas DA dapat ditinggalkan jika hal-hal terkait Sakramen harus dilakukan semisal harus merawat suami/istri yang sakit.”

Anggota komunitas DA juga diingatkan bahwa titik awal ketaatan sejati bagi seorang anggota Dominikan Awam adalah dengan mendengarkan. Dalam mendengarkan dibutuhkan semangat untuk mengosongkan diri dari ego dan menyangkal diri, memiliki semangat miskin dan haus akan apa yang disampaikan.

Banyak privilesi yang didapatkan sebagai Dominikan Awam, hal ini sudah semestinya menjadi pemicu semangat tersendiri bagi setiap anggotanya. Sungguh begitu istimewa menjadi anggota Dominikan Awam karena mendapatkan privilesi dari Ordo Dominikan. Untuk itu anggota harus memiliki komitmen dan kesetiaan yang tangguh agar privilesi itu tidak hilang. Tidak hanya aktif di kegiatan DA tapi tentunya harus dapat meningkatkan kualitas hidup para anggotanya.

Saat ini anggota Dominikan Awam Yogyakarta berjumlah 15 orang, terdiri dari 3 aspiran, 5 kaul sementara dan 7 kaul kekal. Sebagai penutup RB Adi Ismawan, OP berharap, “Semoga dengan rekoleksi ini kita semakin mengkristal dalam semangat Dominikan Awam.” (alx)