Siapakah Dominikan

Dominikan adalah sebuah ordo religius yang didirikan Santo Dominikus pada abad ke-13 (1216) di Spanyol. Ordo Dominikan sering disebut juga Ordo Pewarta (Latin: Ordo Praedicatorum) yang disingkat OP.

Dominikan Awam

Dominikan Awam (dulu di kenal sebagai Ordo ketiga Dominikan) adalah kumpulan umat beriman, yang berpartisipasi dalam hidup kerohanian dan kerasulan Ordo Pewarta, dibawah bimbingan Persaudaraan Dominikan dan sesuai Anggaran Dasar yang telah disetujui Gereja.

Dominikan Awam Yogyakarta

Dominikan Awam (DA) Yogyakarta adalah komunitas awam yang berdomisili di kawasan Yogyakarta, yang rindu untuk menghidupi iman Katolik secara penuh melalui spiritualitas Santo Dominikus.

Persaudaraan DAY Resmi menjadi Chapter St. Martin de Porres

Dominikan Awam Yogyakarta (DAY) baru saja melalui tahapan penting dalam perkembangannya. Rabu, 17/1/2018

Sabtu, 02 Juli 2016

Misa Pengikraran Kaul Pertama Sr. Norbertine, OP dan Sr. Lutgardis, OP

Sr. Norbertine menerima buku Konstitusi Kongregasi dari Sr. Anna Marie, OP
“Saya Suster Maria Norbertine L. Napitu OP, mengucapkan kaul dan berjanji akan taat kepada Tuhan, kepada St. Perawan Maria, kepada St. Dominikus kepada Suster Anna Marie Dwiyanti Suprihastuti selaku pemimpin Kongregasi Suster-suster Santo Dominikus di Indonesia dan para penggantinya sesuai dengan Regula Santo Agustinus dan Konstitusi Kongregasi ini. Saya mau hidup sebagai perawan Kristus yang bersikap taat dan miskin seperti Kristus untuk jangka waktu satu tahun.”

Ikrar yang sama juga diucapkan dengan hikmat oleh Suster Maria Lutgardis Febi Tri Wardani, OP dalam misa pengikraran kaul pertama yang diadakan di Kapel Novisiat Suster-suster Santo Dominikus, di Baciro, Yogyakarta, Sabtu (2/7). Setelah mengucapkan ikrar, kedua suster menerima Cincin, Salib dan Buku Konstitusi Kongregasi dari Pemimpin Kongregasi Suster-suster St. Dominikus, Sr. Anna Marie, OP.

Misa yang dihadiri tak kurang dari 100 umat yang terdiri dari para Suster-suster Santo Dominikus, keluarga kedua suster yang mengucapkan kaul pertama, para bruder, frater, romo dan beberapa Dominikan Awam Yogyakarta ini dipimpin oleh Rm. Aloysius Purwa Hadiwardoyo, MSF dan Rm. St. Eko Riyadi, Pr.

Dalam homilinya, Rm. Aloysius Purwa Hadiwardoyo, MSF mengingatkan bahwa Tuhan sendirilah yang memanggil para suster untuk hidup membiara. “Karena Tuhan yang memanggil, maka tugas kita adalah mengikuti yang memanggil. Rahmat dan karunia Tuhan yang akan menjadi senjata. Dari segi manusia memang sulit untuk hidup menjadi suster, bruder atau pastor. Tetapi Tuhan yang akan menjamin sehingga tak perlu merasa kuatir. Tuhan akan memberikan pertolongan.“ Rm. Aloysius Purwa juga mengingatkan kembali tentang makna kaul yang diucapkan dan dijalani oleh para biarawan dan biarawati yakni kaul kemiskinan, kaul ketaatan dan kaul selibat.

Sebelum misa ditutup, Sr. Anna Marie, OP selaku pemimpin kongregasi menyampaikan terimakasih kepada perwakilan keluarga yang telah menyerahkan puteri-puterinya untuk dididik dalam kongregasi Suster-suster Santo Dominikus. Dalam kesempatan yang sama, beliau juga mengumumkan penugasan pertama bagi kedua suster yang baru saja mengikrarkan kaul pertama. Sr. Lutgardis, OP ditugaskan ke Biara Santa Maria Suster-suster Santo Dominikus di Cimahi, sedangkan Sr. Norbertine, OP diutus ke Biara Suster-suster Santo Dominikus di Lenteng Agung, Jakarta. 

“Ikrar kaul pertama kedua suster ini menjadi terasa lebih istimewa karena bertepatan dengan peringatan Yubileum 800 tahun Ordo Dominikan. Kedua suster ini telah diteguhkan dan dikuatkan dalam perutusan setiap hari dengan dua berkat yang juga menjadi bekal bagi seluruh ordo yakni berkat Dominikan yang didoakan setiap hari dan berkat ekaristi,“ kata Sr. Anna Marie, OP mengakhiri sambutannya. (pj)

Jumat, 01 Juli 2016

Penerimaan Busana Kebiaraan Sr. Maria Gisela, OP

Postulan Egi menerima busana kebiaraan dari Sr. Anne Marie, OP
"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Flp 4:13). Tema ini yang dipilih Etty Safitri Egidia Sembiring (Egi) untuk menerima busana kebiaraannya.

Setelah mengutarakan perasaannya untuk memulai masa pendidikan menjadi calon Suster Dominikanes, Egi mendengarkan dengan baik pembacaan Konstitusi Dasar Ordo Pewarta yang menjadi tumpuan hidup para suster-suster Santo Dominikus. Kemudian Sr. Anne Marie OP pemimpin Kongregasi Suster OP Indonesia menanyakan kesediaan postulan untuk menjadi biarawati dan mengikuti masa pendidikan biarawati. Pernyataan kesediaan dinyatakan dengan tegas oleh Egi sebagai satu-satunya calon novis di tahun 2016 ini.

Busana kebiaraan yang sudah diberkati pun lantas diterima oleh Egi. Tak hanya itu saja, Egi juga menerima nama kebiaraan. Mulai saat itu, Egi akan dipanggil dan dikenal sebagai Suster Maria Gisela, OP.

Sr. M. Gisela, OP bersama Rm. Chandra, Pr dan Suster-suster Dewan Kongregasi Dominikan
Penerimaan busana kebiaraan Suster-suster Santo Dominikus ini dilaksanakan di Kapel Novisiat Baciro, Yogyakarta, (1/7). Sekitar 100-an umat yang terdiri dari para Suster-suster Santo Dominikus dari Yogyakarta, Wonosari, Purwokerto dan Jakarta, keluarga calon novis, beberapa aspiran dan Dominikan Awam Yogyakarta menghadiri acara penerimaan busana kebiaraan tersebut.

Penerimaan busana kebiaraan yang diiringi koor dari para suster yunior dan beberapa aspiran ini dipimpin oleh Rm. Stevanus Chandra Pr. Dalam homilinya, Rm. Chandra menyemangati Sr. Maria Gisela OP sebagai satu-satunya novis. Kehidupan di biara memang tidak mudah namun dengan membangun hidup rohani yang berkualitas dan bertumpu pada Yesus sendiri, maka menjadi mudah untuk hidup berdampingan dalam sebuah komunitas.

“Seseorang yang memiliki hidup rohani yang semakin baik, maka ia pun menjadi lebih mudah untuk hidup berdampingan dengan orang lain, termasuk dalam komunitas,” kata Rm. Chandra setelah membagikan pengalamannya saat pertama kali menempuh pendidikan di seminari. “Hidup dalam komunitas harus dijalani dengan menikmati aturan-aturan dalam komunitas tersebut. Tak perlu memprotes aturan-aturan yang ada tetapi ikuti dan jalani dengan ringan, mengalir dan kerelaan.”

Sr. Gisela, OP bersama Dominikan Awam Yogyakarta
Seusai ibadat sabda, Sr. Anna Marie, OP berterimakasih kepada perwakilan keluarga yang telah menyerahkan puteri mereka ke dalam kongregasi. “Jenjang masa novisiat dimulai hari ini sebagai masa novis pertama. Nama Gisela diambil dari nama seorang santa dari Hungaria yang sangat luar biasa karena mewartakan Kristus. Karena itu mohon doa restunya agar harapan Sr. Gisela dan kongregasi menjadi tanda sukacita kita. Seperti Bapa Paus mengatakan dimana religius hadir, di situlah ada sukacita. Sukacita yang menjadi berkat bagi kita semua.“ (pj/ax)