Kamis, 30 Juni 2016

Misa Penerimaan Postulan, Novis dan Pembaharuan Kaul DA Yogyakarta

Dominikan Awam Yogyakarta bersama Rm. Andreas Kurniawan, OP
Ucapan proficiat silih berganti diterima oleh 7 orang anggota komunitas Dominikan Awam (DA) Yogyakarta. Empat anggota memperbaharui kaul untuk jangka waktu satu tahun, satu anggota diterima sebagai novis, dan dua orang menjadi postulan. Ucapan proficiat juga diterima oleh anggota-anggota komunitas DA lainnya dan para suster yang sudah bahu membahu bekerja keras mempersiapkan acara dari awal hingga akhir. 

Acara misa penerimaan novis dan postulan serta pembaharuan kaul tersebut diadakan di ruang pertemuan di Biara St. Katarina, Jl. Pandega, Yogyakarta, (29/6). Sekitar 50 umat, termasuk para suster, Dominikan Awam dari Yogyakarta, Cirebon, Jakarta dan Surabaya serta beberapa keluarga DA Yogyakarta menghadiri misa itu. 

Sehari sebelumnya, Selasa (28/6) menjadi saat yang sibuk bagi seluruh anggota komunitas DA Yogyakarta. Berkumpul di biara St. Katarina, Suster Dominika, OP dan anggota DA Yogyakarta bahu membahu mempersiapkan tempat untuk misa penerimaan postulan, novis dan pembaharuan kaul. Tahun 2016 memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Misa penerimaan dan pembaharuan kaul tidak diadakan di kapel novisiat suster-suster Santo Dominikus di Baciro sehubungan dengan Triduum yang sedang dilaksanakan oleh para suster. 
 
Anggota Dominikan Awam Yogyakarta

Misa dimulai pukul 17.00 dipimpin oleh Rm. Andreas Kurniawan, OP. Dalam homilinya, Rm. Andreas mengisahkan kembali perjalanan jatuh bangun Santo Dominikus dalam membangun kongregasi sejak awal abad 13 hingga kini. “Dalam hidup seringkali kita menghadapi keadaan yang tidak sesuai dengan rencana. Lalu muncul rasa takut dan kuatir. Demikian juga yang dialami oleh Santo Dominikus. Perjalanan Santo Dominikus tidak mulus dalam mendirikan konggregasinya. Tetapi jika kita percaya pada terang Kristus, maka rasa takut akan sirna.”

Rm. Andreas menyebut bahwa sosok Santo Dominikus yang selalu ceria membuatnya mudah diterima di mana saja. Kesulitan-kesulitan pun satu demi satu bisa terselesaikan. Romo lalu mengingatkan bahwa hati yang sukacita akan terpancar melalui wajah yang juga penuh sukacita sehingga orang-orang di sekeliling bisa melihat sukacita yang sama.

Dalam sambutannya, Suster Anna Marie, OP menceritakan pengalamannya dalam pertemuan para suster Dominikan seluruh dunia, “Di situ diharapkan peran Dominikan Awam menjadi pasukan para suster Dominikan. Dari 87 negara ada beberapa negara yang merasakan sangat bersukacita berkat kehadiran para Dominikan Awam. Marilah kita semakin berkembang, semakin banyak. Bukan hanya mewartakan tentang Yesus saja tetapi juga memperlihatkan sikap dimana kita diutus bisa membawa sebuah kerahiman dan kebenaran untuk mewartakan kehidupan kita.“
Rm. Andreas bersama para suster OP dan Dominikan Awam
Selaku Koordinator Dominikan Awam Indonesia, Theo Atmadi, OP memberi pesan, "Suatu persaudaraan bukan hanya kenyataan sebagai saudara saja tetapi bagaimana kita memaknai persaudaraan itu baik dalam komunitas kita dalam Dominikan Awam, di komunitas Dominikan Indonesia dan juga dimana saja. Mari kita bersatu bersemangat untuk tetap menjalani spiritualitas dominikan dengan bimbingan romo dan para suster kita."

Rm. Andreas Kurniawan, OP berharap, spiritualitas Dominikan yang sudah diyakini dan diimani ini tidak berhenti di sini saja tetapi bisa diwariskan kepada orang-orang terdekat seperti sahabat dan keluarga. “Semoga semakin banyak anggota keluarga Dominikan, semakin kita bisa menunjukkan persaudaraan dan semakin bisa memberikan sumbangan yang luar biasa untuk gereja dan negara. Tuhan memberkati kita semua,“ pungkasnya. (pj)




0 comments:

Posting Komentar