Siapakah Dominikan

Dominikan adalah sebuah ordo religius yang didirikan Santo Dominikus pada abad ke-13 (1216) di Spanyol. Ordo Dominikan sering disebut juga Ordo Pewarta (Latin: Ordo Praedicatorum) yang disingkat OP.

Dominikan Awam

Dominikan Awam (dulu di kenal sebagai Ordo ketiga Dominikan) adalah kumpulan umat beriman, yang berpartisipasi dalam hidup kerohanian dan kerasulan Ordo Pewarta, dibawah bimbingan Persaudaraan Dominikan dan sesuai Anggaran Dasar yang telah disetujui Gereja.

Dominikan Awam Yogyakarta

Dominikan Awam (DA) Yogyakarta adalah komunitas awam yang berdomisili di kawasan Yogyakarta, yang rindu untuk menghidupi iman Katolik secara penuh melalui spiritualitas Santo Dominikus.

Persaudaraan DAY Resmi menjadi Chapter St. Martin de Porres

Dominikan Awam Yogyakarta (DAY) baru saja melalui tahapan penting dalam perkembangannya. Rabu, 17/1/2018

Selasa, 13 September 2016

Liputan Khusus Bakti Sosial Pengobatan Gratis Dalam Rangka Perayaan 800 Tahun Ordo Pewarta

Tak seperti biasanya, lapangan Kecamatan Sumbang, Banyumas yang lengang mulai didatangi masyarakat sekitar sejak pagi, 11/09. Sekitar 700-an warga masyarakat yang berasal dari desa-desa di kelurahan Sumbang seperti Limpakuwus, Tambaksogra, Karangcegak, Ciberem dan beberapa desa lainnya begitu antusias mengikuti pengobatan gratis yang diadakan oleh Konggregasi Suster-suster Santo Dominikus di Indonesia. Acara pengobatan gratis ini diadakan dalam rangka perayaan 800 Tahun Ordo Pewarta sekaligus sebagai ungkapan syukur 50 tahun pelayanan Balai Pengobatan Adi Dharma.

Acara pengobatan gratis yang didukung tak kurang dari 15 dokter ini dibuka oleh Wakil Bupati Banyumas, Budi Setiawan. “Pengobatan gratis ini adalah bentuk kegiatan berbagi untuk masyarakat. Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk mendapatkan layanan kesehatan dan juga obat-obatan yang dibutuhkan, “ kata Budi Setiawan dalam sambutannya.

Dalam kesempatan berikutnya, Sr. Theresa, OP menyampaikan bahwa kegiatan pengobatan gratis ini juga merupakan bentuk rasa syukur, “Jika selama ini Bapak dan Ibu yang mendatangi kami di Adi Dharma, maka kali ini kami yang mendatangi Bapak dan Ibu sebagai ucapan syukur telah diterima untuk melayani selama 50 tahun.” Balai Pengobatan Adi Dharma adalah salah satu karya Suster-suster Santo Dominikus di Indonesia. Balai pengobatan yang didirikan sejak tahun 1966 ini berlokasi di Jalan Kenanga, No. 21, Grendeng, Purwokerto.

Selain didukung dengan tenaga  dokter dari Balai Pengobatan Adi Dharma dan beberapa rumah sakit lainnya, kegiatan sosial pengobatan gratis ini juga didukung oleh puluhan tenaga medis dan relawan, salah satunya relawan dari Dominikan Awam Yogya. Acara yang diamankan sekitar 14 polisi ini berlangsung lancar dan berakhir sekitar pukul 12.00 WIB. Selain mendapatkan layanan pengobatan gratis, masyarakat yang datang juga mendapatkan bingkisan. (AX-PJ)







Senin, 05 September 2016

Liputan Khusus Rekoleksi Keluarga 800th Ordo: "Keluarga Merupakan Gereja Mini"


Rekoleksi bertema keluarga menjadi salah satu acara dalam serangkaian perayaan Yubelium 800 tahun Ordo Pewarta. Rekoleksi yang dimulai sejak sore (26/08) diisi oleh Romo Andreas Kurniawan, OP dan dihadiri keluarga-keluarga dari beberapa komunitas di Purwokerto, seperti Komunitas Pasutri Kana, Komunitas Marriage Encounter (ME), Kerasulan Keluarga Paroki St. Yoseph, Kerasulan Keluarga Paroki Katedral Kristus Raja dan keluarga-keluarga dari komunitas lainnya.
Dalam rekoleksi yang berlangsung penuh sukacita ini, Romo Andre berbagi pengalaman masa kecilnya. “Saya menyukai kegiatan mengunjungi orang sakit bersama Legio Maria tak lain karena pengalaman masa kecil yang begitu membekas. Ayah saya kerap mengajak mengunjungi orang sakit, sedangkan ibu sering membawa saya berkunjung ke penjara. “

Romo Andre menekankan betapa pentingnya memberikan pengalaman-pengalaman yang mengandung nilai-nilai Kristiani pada anak. Meskipun banyak orangtua yang memiliki waktu terbatas, namun nilai-nilai kristiani harus ditanamkan pada anak agar menjadi inspirasi di masa depannya kelak. Tak bisa disangkal bahwa penanaman nilai-nilai atau keutamaan Kristiani bermula dari keluarga.

Tak hanya berbagi pengalaman masa kecilnya, Romo Andre juga mengisahkan teladan dari keluarga yang dialami oleh St. Dominikus. “Dominikus kecil mengalami peristiwa yang begitu berkesan dalam keluarganya. Waktu itu di musim dingin yang sangat hebat, ibunya membagi-bagikan anggur bagi banyak orang tanpa sepengetahuan ayahnya. Dan keajaiban terjadi saat didapati anggur dalam gudang mereka tenyata tidak berkurang sehingga sang ayah tidak jadi murka.”

Melanjutkan kisahnya, Romo Andre menyebut  bahwa pengalaman di masa kecil Dominikus tersebut begitu membekas dan mempengaruhi Dominikus di kemudian hari. “Saat Dominikus dewasa, ia rela menjual buku-bukunya yang mahal karena terbuat dari kulit dan membagikan hasilnya kepada orang-orang miskin dan lapar.”

Rekoleksi keluarga ini mengajak kita untuk menyadari bahwa keluarga adalah gereja mini yang tak lain merupakan tanda kehadiran Kristus di dunia. Salah satu fungsi keluarga adalah menghadirkan Kristus baik di tengah anggota keluarga itu sendiri maupun bagi masyarakat umum. Tingkah laku seseorang sebagai orang Kristiani dilandasi oleh pendidikan yang baik dalam keluarganya. St. Yohanes Paulus II secara ringkas mengatakan dalam ensikliknya Evangelii Nuntiandi: “Keluarga patut diberi nama yang indah yaitu sebagai Gereja Rumah Tangga”. (EN 71).~ax/pj