Siapakah Dominikan
Dominikan adalah sebuah ordo religius yang didirikan Santo Dominikus pada abad ke-13 (1216) di Spanyol. Ordo Dominikan sering disebut juga Ordo Pewarta (Latin: Ordo Praedicatorum) yang disingkat OP.
Dominikan Awam
Dominikan Awam (dulu di kenal sebagai Ordo ketiga Dominikan) adalah kumpulan umat beriman, yang berpartisipasi dalam hidup kerohanian dan kerasulan Ordo Pewarta, dibawah bimbingan Persaudaraan Dominikan dan sesuai Anggaran Dasar yang telah disetujui Gereja.
Dominikan Awam Yogyakarta
Dominikan Awam (DA) Yogyakarta adalah komunitas awam yang berdomisili di kawasan Yogyakarta, yang rindu untuk menghidupi iman Katolik secara penuh melalui spiritualitas Santo Dominikus.
Persaudaraan DAY Resmi menjadi Chapter St. Martin de Porres
Dominikan Awam Yogyakarta (DAY) baru saja melalui tahapan penting dalam perkembangannya. Rabu, 17/1/2018
Minggu, 16 Oktober 2016
Senin, 10 Oktober 2016
Agenda Kegiatan DAY September-Oktober: Melayani Sepenuh Hati Dalam Retnas Dominikan Awam Indonesia 2016
Rm Seto, Wening, Sr Philo, Frederika Wiwik, Ipung, Rm Andre, Endang, Halim, Belen, Topo, Rm Rui, Kristin, Adi, Sian, Alex, Puji, Nur, Andien (digendong), Sr Irene, Sr Caritas |
Wening, Ipung, Adi, Topo, Kristin, Halim, Sian, Frederika Wiwik, Andien (digendong), Nur, Endang |
Kekompakan DA Yogya dalam kreatifitas regio |
Melayani Sepenuh Hati
Penjemputan dan pengantaran peserta retret nasional memang menjadi salah satu hal yang paling menyita perhatian dan energi panitia, mengingat jarak yang cukup jauh antara Kota Yogyakarta dan tempat diselenggarakannya retret nasional Dominikan Awam. Retret nasional Dominikan Awam tahun ini bertempat Wisma Sanjaya di Muntilan yang berjarak sekitar 30 Km dari Kota Yogyakarta.Untuk itulah panitia perlu mengatur penjemputan dan pengantaran khususnya bagi peserta yang tiba di Bandara Adi Sucipto maupun di Stasiun Tugu, Yogyakarta. “Sejak awal panitia berusaha melayani dengan optimal dalam penjemputan dan pengantaran karena ini menjadi kesan pertama sekaligus memberikan kenyamanan bagi peserta,” ungkap Adi Ismawan, OP selaku koordinator transportasi.
Tak bisa dihindari, meskipun berbagai persiapan yang sudah dilakukan oleh panitia DA Yogyakarta masih menyisakan beberapa kekurangan yang dirasakan oleh sebagian peserta. Tentu saja kekurangan-kekurangan tersebut sangat tidak diharapkan oleh panitia. Panitia berusaha memberikan pelayanan optimal agar setiap peserta merasa nyaman.
Proses finishing buku materi Retret & Doa Pujian Dominikan |
Tanggung jawab menjadi panitia retret nasional bagi setiap anggota DA Yogyakarta sekaligus menjadi kesempatan untuk melayani. “Memang tak mudah melayani lebih dari 100 orang peserta. Pasti ada hal-hal tak terduga yang terjadi. ” ujar Sianita, OP salah satu panitia retret nasional DA Yogyakarta usai acara digelar. “Sebelum acara ini semua mengalami ketegangan. Tetapi setelah acara berlangsung semua pasti merasakan pengalaman yang indah dan berkesan.”
Kepanitiaan retret nasional Dominikan Awam Indonesia ini juga menjadi kesempatan bagi anggota DA Yogyakarta untuk lebih mengenal satu sama lain dan mempererat tali persaudaraan. “ Saya melihat setiap anggota saling bahu membahu mengerjakan setiap tugas yang ada. Tidak ada yang pilih-pilih tugas, “ sebut Endang, OP saat memberikan kesan-kesannya berkaitan dengan kepanitiaan retret nasional.
Anda Halim, OP selaku ketua panitia pun begitu menghargai dan membesarkan hati semua anggota panitia. “Saya hanya ingin berterimakasih kepada setiap anggota karena sudah bekerja dengan maksimal. Saya menganggap tidak ada yang kurang.”
Panitia memasang spanduk selamat datang |
Selasa, 13 September 2016
Liputan Khusus Bakti Sosial Pengobatan Gratis Dalam Rangka Perayaan 800 Tahun Ordo Pewarta
Acara pengobatan gratis yang didukung tak kurang dari 15 dokter ini dibuka oleh Wakil Bupati Banyumas, Budi Setiawan. “Pengobatan gratis ini adalah bentuk kegiatan berbagi untuk masyarakat. Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk mendapatkan layanan kesehatan dan juga obat-obatan yang dibutuhkan, “ kata Budi Setiawan dalam sambutannya.
Dalam kesempatan berikutnya, Sr. Theresa, OP menyampaikan bahwa kegiatan pengobatan gratis ini juga merupakan bentuk rasa syukur, “Jika selama ini Bapak dan Ibu yang mendatangi kami di Adi Dharma, maka kali ini kami yang mendatangi Bapak dan Ibu sebagai ucapan syukur telah diterima untuk melayani selama 50 tahun.” Balai Pengobatan Adi Dharma adalah salah satu karya Suster-suster Santo Dominikus di Indonesia. Balai pengobatan yang didirikan sejak tahun 1966 ini berlokasi di Jalan Kenanga, No. 21, Grendeng, Purwokerto.
Selain didukung dengan tenaga dokter dari Balai Pengobatan Adi Dharma dan beberapa rumah sakit lainnya, kegiatan sosial pengobatan gratis ini juga didukung oleh puluhan tenaga medis dan relawan, salah satunya relawan dari Dominikan Awam Yogya. Acara yang diamankan sekitar 14 polisi ini berlangsung lancar dan berakhir sekitar pukul 12.00 WIB. Selain mendapatkan layanan pengobatan gratis, masyarakat yang datang juga mendapatkan bingkisan. (AX-PJ)
Senin, 05 September 2016
Liputan Khusus Rekoleksi Keluarga 800th Ordo: "Keluarga Merupakan Gereja Mini"
Romo Andre menekankan betapa pentingnya memberikan pengalaman-pengalaman yang mengandung nilai-nilai Kristiani pada anak. Meskipun banyak orangtua yang memiliki waktu terbatas, namun nilai-nilai kristiani harus ditanamkan pada anak agar menjadi inspirasi di masa depannya kelak. Tak bisa disangkal bahwa penanaman nilai-nilai atau keutamaan Kristiani bermula dari keluarga.
Tak hanya berbagi pengalaman masa kecilnya, Romo Andre juga mengisahkan teladan dari keluarga yang dialami oleh St. Dominikus. “Dominikus kecil mengalami peristiwa yang begitu berkesan dalam keluarganya. Waktu itu di musim dingin yang sangat hebat, ibunya membagi-bagikan anggur bagi banyak orang tanpa sepengetahuan ayahnya. Dan keajaiban terjadi saat didapati anggur dalam gudang mereka tenyata tidak berkurang sehingga sang ayah tidak jadi murka.”
Melanjutkan kisahnya, Romo Andre menyebut bahwa pengalaman di masa kecil Dominikus tersebut begitu membekas dan mempengaruhi Dominikus di kemudian hari. “Saat Dominikus dewasa, ia rela menjual buku-bukunya yang mahal karena terbuat dari kulit dan membagikan hasilnya kepada orang-orang miskin dan lapar.”
Rekoleksi keluarga ini mengajak kita untuk menyadari bahwa keluarga adalah gereja mini yang tak lain merupakan tanda kehadiran Kristus di dunia. Salah satu fungsi keluarga adalah menghadirkan Kristus baik di tengah anggota keluarga itu sendiri maupun bagi masyarakat umum. Tingkah laku seseorang sebagai orang Kristiani dilandasi oleh pendidikan yang baik dalam keluarganya. St. Yohanes Paulus II secara ringkas mengatakan dalam ensikliknya Evangelii Nuntiandi: “Keluarga patut diberi nama yang indah yaitu sebagai Gereja Rumah Tangga”. (EN 71).~ax/pj
Sabtu, 02 Juli 2016
Misa Pengikraran Kaul Pertama Sr. Norbertine, OP dan Sr. Lutgardis, OP
Sr. Norbertine menerima buku Konstitusi Kongregasi dari Sr. Anna Marie, OP |
Misa yang dihadiri tak kurang dari 100 umat yang terdiri dari para Suster-suster Santo Dominikus, keluarga kedua suster yang mengucapkan kaul pertama, para bruder, frater, romo dan beberapa Dominikan Awam Yogyakarta ini dipimpin oleh Rm. Aloysius Purwa Hadiwardoyo, MSF dan Rm. St. Eko Riyadi, Pr.
Jumat, 01 Juli 2016
Penerimaan Busana Kebiaraan Sr. Maria Gisela, OP
Postulan Egi menerima busana kebiaraan dari Sr. Anne Marie, OP |
Sr. M. Gisela, OP bersama Rm. Chandra, Pr dan Suster-suster Dewan Kongregasi Dominikan |
Sr. Gisela, OP bersama Dominikan Awam Yogyakarta |
Kamis, 30 Juni 2016
Misa Penerimaan Postulan, Novis dan Pembaharuan Kaul DA Yogyakarta
Dominikan Awam Yogyakarta bersama Rm. Andreas Kurniawan, OP |
Anggota Dominikan Awam Yogyakarta |
Rm. Andreas bersama para suster OP dan Dominikan Awam |