Jumat, 01 Juli 2016

Penerimaan Busana Kebiaraan Sr. Maria Gisela, OP

Postulan Egi menerima busana kebiaraan dari Sr. Anne Marie, OP
"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Flp 4:13). Tema ini yang dipilih Etty Safitri Egidia Sembiring (Egi) untuk menerima busana kebiaraannya.

Setelah mengutarakan perasaannya untuk memulai masa pendidikan menjadi calon Suster Dominikanes, Egi mendengarkan dengan baik pembacaan Konstitusi Dasar Ordo Pewarta yang menjadi tumpuan hidup para suster-suster Santo Dominikus. Kemudian Sr. Anne Marie OP pemimpin Kongregasi Suster OP Indonesia menanyakan kesediaan postulan untuk menjadi biarawati dan mengikuti masa pendidikan biarawati. Pernyataan kesediaan dinyatakan dengan tegas oleh Egi sebagai satu-satunya calon novis di tahun 2016 ini.

Busana kebiaraan yang sudah diberkati pun lantas diterima oleh Egi. Tak hanya itu saja, Egi juga menerima nama kebiaraan. Mulai saat itu, Egi akan dipanggil dan dikenal sebagai Suster Maria Gisela, OP.

Sr. M. Gisela, OP bersama Rm. Chandra, Pr dan Suster-suster Dewan Kongregasi Dominikan
Penerimaan busana kebiaraan Suster-suster Santo Dominikus ini dilaksanakan di Kapel Novisiat Baciro, Yogyakarta, (1/7). Sekitar 100-an umat yang terdiri dari para Suster-suster Santo Dominikus dari Yogyakarta, Wonosari, Purwokerto dan Jakarta, keluarga calon novis, beberapa aspiran dan Dominikan Awam Yogyakarta menghadiri acara penerimaan busana kebiaraan tersebut.

Penerimaan busana kebiaraan yang diiringi koor dari para suster yunior dan beberapa aspiran ini dipimpin oleh Rm. Stevanus Chandra Pr. Dalam homilinya, Rm. Chandra menyemangati Sr. Maria Gisela OP sebagai satu-satunya novis. Kehidupan di biara memang tidak mudah namun dengan membangun hidup rohani yang berkualitas dan bertumpu pada Yesus sendiri, maka menjadi mudah untuk hidup berdampingan dalam sebuah komunitas.

“Seseorang yang memiliki hidup rohani yang semakin baik, maka ia pun menjadi lebih mudah untuk hidup berdampingan dengan orang lain, termasuk dalam komunitas,” kata Rm. Chandra setelah membagikan pengalamannya saat pertama kali menempuh pendidikan di seminari. “Hidup dalam komunitas harus dijalani dengan menikmati aturan-aturan dalam komunitas tersebut. Tak perlu memprotes aturan-aturan yang ada tetapi ikuti dan jalani dengan ringan, mengalir dan kerelaan.”

Sr. Gisela, OP bersama Dominikan Awam Yogyakarta
Seusai ibadat sabda, Sr. Anna Marie, OP berterimakasih kepada perwakilan keluarga yang telah menyerahkan puteri mereka ke dalam kongregasi. “Jenjang masa novisiat dimulai hari ini sebagai masa novis pertama. Nama Gisela diambil dari nama seorang santa dari Hungaria yang sangat luar biasa karena mewartakan Kristus. Karena itu mohon doa restunya agar harapan Sr. Gisela dan kongregasi menjadi tanda sukacita kita. Seperti Bapa Paus mengatakan dimana religius hadir, di situlah ada sukacita. Sukacita yang menjadi berkat bagi kita semua.“ (pj/ax)

0 comments:

Posting Komentar